IQPlus, (10/11) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengetahui rencana
Bank of Tokyo Mitshubisi UFJ yang ingin mengambil alih atau akuisisi 40
persen saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN). Namun, rencana tersebut belum
diutarakan secara resmi pada otoritas.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana akan meminta
bank asal Jepang tersebut untuk membuat rencana bisnis yang jelas dalam
niatannya mengakuisisi Danamon. Dia mengatakan, dalam akuisisi tersebut
tentu harus mampu menopang ekonomi Indonesia.
.Kita akan minta mereka dalam rencana-rencananya untuk sampaikan secara
konkrit bagaimana mereka bisa berkontribusi ke ekonomi kita," kata di
Jakarta, Jumat.
Misalnya memberikan penyaluran kredit yang berhubungan dengan
program-program pemerintah, yakni ke program infrastruktur, atau sektor
usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tentu akan berdampak positif bagi
pertumbuhan ekonomi.
"Jangan sampai mereka datang hanya memberikan kredit pada (orang) Jepang
saja. Kita harapkan mereka buat rencana bisnis yang bisa menopang
pertumbuhan ekonomi nasional," tutur dia.
Lebih jauh, dirinya menambahkan, ketentuan lain yang harus melengkapi
persyaratan yang harus diajukan pada Tamasek, sebagai pemergang saham
tertinggi, mereka juga harus menyelesaikan aturan yang terkait di pasar
modal.
"Karena itu (Danamon) perusahaan terbuka, nanti juga akan terkait dengan langkah-langkah di pasar modal," jelas dia. (end/fu)
|