IQPlus, (13/08) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa, saat
ini ada 18 calon emiten yang menunggu pernyataan efektif penawaran umum
perdana saham (IPO), dengan total target dana mencapai Rp2 triliun.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen di Jakarta, Senin.
"Saat ini di pipeline kami masih menunggu 27 calon emiten, sebanyak 18
di antaranya yang akan melakukan IPO dengan total target dana sebesar
Rp2 triliun," ucapnya.
Hoesen juga mengatakan, di sepanjang tahun ini, BEI menarget 75 perusahaan yang bakal melakukan penawaran umum efek.
"Saat ini sudah sebanyak 32 perusahaan IPO saham, 5 ETF (reksa dana yang
diperdagangkan di bursa efek), 3 DIRE dan 1 Difra. Adapun total dana
yang dihimpun dari penawaran umum tersebut sebesar Rp9,3 triliun," sebut
Hoesen.
Sejak Januari - 9 Agustus 2019, OJK telah merilis 90 surat Pernyataan
Efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum dengan
total nilai hasil penawaran umum Rp109,2 triliun. Hoesen mengakui,
dibandingkan data terakhir BEI, ada tambahan dua calon emiten baru di
pipeline.
Berdasarkan data BEI, calon emiten yang akan melakukan IPO adalah PT
Ifishdeco, PT Dana Brata Luhur, PT Itama Ranoraya, PT Kencana Energi
Lestari, PT Bhakti Agung Properindo, PT Telefast Indonesia, PT Trinitan
Metals and Minerals, PT Meka Adipratama, PT Optima Prima Metal Sinergi,
PT Gaya Abadi Sempurna, PT Saraswati Anugerah Makmur, PT Dynatal
Tatapersada Sampurna, PT Nusantara Almazia, PT Gunung Raja Paksi, PT
Alamanda Investama, dan PT Digital Mediatama Maxima. (end/fu)
|