IQPlus, (18/11) - PT Saraswanti Utama terus mematangkan rencananya untuk melantai di bursa saham. Yang terbaru, perusahaan yang bergerak dibidang
pupuk, property, perkebunan dan laboratory ini tengah mencari lead underwriter.
Hari Handono, Direktur Utama dan CEO Saraswanti Utama mengatakan, persiapan terus dilakukan sebelum initial public offering (IPO). "Kami baru saja ada pertemuan dengan Reksa Dana. Kami masih saling menjajaki," ujar Hari Handono kemarin di Hotel Alana.
Hingga sekarang pihaknya belum menentukan siapa yang akan ditunjuk sebagai lead underwriter nanti. Namun sudah ada beberapa perusahaan penjamin emisi yang siap melakukan kerjasama. "Ada beberapa tapi belum kami tentukan. Tergantung mana yang paling menarik," tambahnya.
Pihaknya juga terus melakukan restrukturisasi terutama menyangkut legalitas dan asset perusahaan. Sebelumnya banyak asset yang diatasnamakan pribadi. Sehingga perlu dirapikan sebagai salah satu syarat untuk bisa IPO. "Ini yang perlu energy, waktu dan juga dana," kata penyuka olahraga golf ini.
Yahya Taufik, direktur PT Saraswanti Utama menambahkan, IPO merupakan salah satu media untuk menarik dana segar. Sebab pihaknya hingga dua tahun kedepan memerlukan dana investasi sekitar Rp683 miliar dan USD 2.6 juta.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pabrik baru dibeberapa wilayah seperti Medan, Riau dan Kalimantan Tengah. Pengembangan ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan pupuk NPK, granule dan dolomite.
Bahkan pengembangan ini dimajukan menyusul selesainya perijinan dari masing-masing Pemda sehingga pembangunan pabrik dipercepat. Misalnya pabrik Dolomit di Riau akan beroperasi Mei 2015. Sementara pabrik NPK dan Granule di Medan beroperasi Juni dan Agustus. Sementara yang di Kalimantan Tengah akan beroperasi Oktober tahun depan.
"Kebutuhan dananya selain dari internal juga dari pinjaman dan IPO. Kami juga melakukan kerjasama dengan Ocean University of China untuk pengadaan beberapa mesinnya," tambah Yahya Taufik. (End/ahd)
Sumber :
IQPlus